Hello, everyone. Di dalam pembelajaran ini, kita melihat bahwa yang menuntut kematian adalah yang membayar kematian.
Di buku Great Controversy, halaman 418 dikatakan, hukum Tuhan yang dilanggar menuntut kehidupan atau nyawa daripada pelanggar hukumNya.
Tuntutan kehidupan itu hanya bisa dipenuhi tuntutannya kalau orang itu mati.
Artinya, upah Hukum Tuhan yang dilanggar adalah kematian.
Karena yang dituntut dari pelanggarnya adalah nyawanya atau kehidupannya.
Pertanyaannya, kenapa yang dituntut adalah kehidupannya atau nyawa dari pelanggarnya?
Dan kita tahu yang menuntut adalah Hukum Tuhan yang dilanggar.
Kita tahu, Hukum Tuhan adalah pengungkapan daripada karakterNya.
KarakterNya Tuhan ialah Dia punya mind, the mind of God.
Artinya apa yang diungkapkan dari mind-nya keluar dari mulutnya dan yang keluar dari mulutnya adalah hukumnya.
Artinya untuk hukum Tuhan menuntut kematian atau menuntut nyawa daripada yang melanggar hukumnya, artinya yang menuntut Allah Tuhan.
Karena hukum Tuhan itu mengungkapkan Tuhan punya karakter.
Artinya, kalau kita baca di Great Controversy 418, kita bisa bilang bahwa Tuhanlah yang menuntut nyawa atau kehidupan daripada orang yang melanggarnya.
Karena hukum Tuhan itu mengukapkan Bapa, mengukapkan karakternya Bapa. Sehingga yang menuntut nyawa dari pelanggarnya adalah Bapa.
Sekarang pertanyaannya, mengapa yang dituntut adalah nyawa dari pelanggarnya?
Mengapa yang dituntut adalah kehidupannya?
Mengapa orang yang berdosa dituntut kehidupannya?
Di kejadian 2 ayat 7, dikatakan, waktu Adam diciptakan, dia menjadi mahluk yang hidup karena dihembuskan kedalam lubang hidungnya nafas kehidupan.
Kita tahu Tuhan Yesus katakan, Dia adalah kehidupan.
Kehidupan yang berdiam didalam diriNya adalah kehidupanNya Bapa yang diberikan kepada AnakNya di saat AnakNya di begotten dari bapaNya.
Artinya, kehidupan itu adalah miliknya Bapa dan miliknya Anak, dan kita tahu kehidupan itu adalah Firman atau Roh atau Hukum karena Hukum itu Spiritual,
Artinya kehidupan itu milik penciptanya dan kalau orang melanggar firman Tuhan, melanggar hukum Tuhan, dia melanggar kehidupan, dan untuk melanggar kehidupan, adanya dia memilih untuk forfeit atau kehilangan kehidupannya otomatis yang dia pilih adalah kematian.
Artinya yang menuntut kehidupan atau nyawa daripada orang yang melanggar adalah pemilik kehidupan yang memberikan kehidupan kepada orang itu yang melanggar hukumnya.
Di Yohannes 1;3, Yohanus mengatakan, All things were made by him. Segala galannya diciptakan oleh Tuhan YESUS, termasuk Lucifer. Di Ezekiel 28:15 dikatakan, Lucifer diciptakan,
Dan karena segala-galanya diciptakan oleh Tuhan Yesus, artinya Lucifer diciptakan oleh Tuhan Yesus. Jadi, kehidupan Lucifer diberikan oleh Tuhan Yesus, karena Tuhan Yesus- lah yang menciptakan Lucifer.
Di ayat yang sama dikatakan, Lucifer berdosa, 'till iniquity was found in thee. Dan di Desire of Ages dikatakan, Lucifer in heaven had sinned, Lucifer di surga berdosa!
4:04 minutes
Dan kita tau dosa adalah pelanggaran hukum Tuhan hukum; Tuhan dilanggar karakter Tuhan dilanggar; Lucifer dia tau hukum Tuhan adalah spiritual; hukum Tuhan adalah firman yaitu pengungkapan karakternya yang adalah kehidupan.
Artinya Lucifer waktu dia berdosa dia menolak kehidupan.
Artinya Lucifer yang menolak kehidupan, dia perlu mati karena upah dosa adalah kematian!
Dengan dia melanggar firman Tuhan, dengan dia melanggar hukum Tuhan, dia pun patut mati. Dan nyawanya dituntut oleh Tuhan.
Yang menuntut nyawa daripada Lucifer adalah pemberi kehidupan pada Lucifer.
Bapa melalui Anak memberikan Lucifer nyawa waktu dia diciptakan.
Karena dia telah berdosa melanggar Firman hukum, kehidupan Tuhan.
Tuhan yang menuntut nyawanya Lucifer sebagai mana semua orang yang berdosa dituntut oleh Tuhan, karena hukum Tuhan adalah pengukapan Tuhan punya karakter.
Yang menuntut nyawa pelanggar hukumNya adalah pemberi hukumNya atau pemberi hidupanNya.
Dan karena kehidupan itu hanya berasal dari Bapa melalui AnakNya sehingga hanya Bapa yang bisa menuntut kehidupan itu.
Lucifer mahluk yang diciptakan yang menerima nyawanya dari penciptaNya tidak bisa menuntut nyawa seseorang yang melanggar kalau hukumnya bukan hukum-nya dia, dan kalau nyawanya bukan nyawanya dia; dia tidak bisa menuntut suatu yang bukan miliknya.
5:34
setan tidak bisa menuntut nyawa daripada orang yang melanggar hukum Tuhan kalau nyawanya bukan dia yang berikan kepada orang yang melanggar hukum Tuhan yang menuntut nyawa adalah pembii nyawa lucifer menerima nyawa
Tuhan memberikan nyawa. Sangat salah untuk mengatakan bahwa Lucifer menuntut nyawa dari orang yang melanggar hukum. Kalau dia sendiri penerima nyawa dan dia pun dituntut daripadanya nyawa karena dia pun sudah melanggar hukum Tuhan. Jadi orang yang sedang dituntut nyawanya tidak bisa menuntut nyawa orang lain kalau sama-sama pelanggar itu berhutang kepada pencitanya yang adalah sumber kehidupan itu.
sebagi mana Adam dan Hawa dituntut nyawanya karena mereka melanggar kita sama Naden, dibikin juga Lucifer dituntut nyawanya waktu dia berloser di Surila. Kalau Lucifer bisa menuntut kehidupan orang pelanggar, hadinya Adam dan Hawa bisa juga untuk menuntut nyawa orang lain yang melanggar hukum Tuhan, karena sama-sama mahluk yang diciptakan. Dan kita tahu itu salah. Sebagi mana Adam dan Hawa tidak bisa menuntut nyawa dari orang yang melanggar hukum Tuhan,
di bikin juga Lucifer, makhluk yang diciptakan, tidak bisa menuntut nyawa dari orang yang melanggan rukum tahun. Kita baca lagi di Great Controversy, halaman 418, dikatakan, hukum bapak yang dilanggar menuntut nyawa daripada pelangganya. Harinya nyawanya yang dia hutang hanya dibayar dengan lunas kalau orang itu mati. Dan Lucifer berdosa di surga. Sogai mana ada menunhawa berdosa di taman Edel.
Sama-sama dituntut nyawannya, sama-sama harus mengalami kupa dosa ala kematian. Karena yang menuntutnya bapak melalui hukumnya, kan hukum bapak adalah hukum kapan karakternya, adanya yang menuntut kematian adaman hawa, aduah yang menuntut kematian lucifer. Kalau lucifer menuntut kematian daripada orang yang melanggar hukum, adanya hukum yang dilanggar adalah hukumnya satan.
Apakah setan sumber kehidupan? Apakah setan memiliki hukum yang kaluri langgar upah dosanya adalah kematian? Sementara upah dosa adalah langgar hukum Tuhan. Melanggar Tuhan, bukan melanggar Lucifer. Tak bisa Lucifer menentu kematian. Kematian adalah tentutan hukum yang just. Dan justis adalah untuk menjelankan tentutan hukum yang just. Hidup tahu kata just itu adil.
Setan gak ada keadilan. Dia adalah sumber ketidak adilan. Untuk bilang bahwa dia menuntut jastis, dia menuntut keadilan, sementara dia lah pelanggar keadilan, dia lah bapa dari segala yang tidak keadilan. Bagaimana dia bisa menuntut keadilan lalu dipenuhi oleh bapa dan anak kalau tidak ada keadilan dalam setan. Yang adil alah bapa.
untuk menjalankan hukuman kematian adalah untuk menjalankan keadilan daripada hukum yang adil. Justice ini hanya dimiliki bapak. Setan nggak ada justisnya. Yang just, yang adil adalah Tuhan yang mana hukumnya yang dilanggar adalah hukum yang just. Dan justis adalah untuk menjalankan hukuman daripada hukum yang just yang telah dilanggar.
kematian krisis di Kaisalit adalah kematian yang menggantikan kematian kekal orang berosa dan masuk malekat-melaikat yang telah melanggar hukum Tuhan yang sudah dibuang dari surga yang mana lucifer adalah kepangganya tetapi kalau kematian Tuhanisus ditolak maka manusia dan malekat pun harus menjalankan hukuman mati itu karena mereka menolak Tuhanisus sebagai pengganti kematian kekal mereka
dan kalau kematian Tuhan Isus adalah untuk memenuhi tuntutan setan pertanyaannya kenapa setelah 1000 tahun Bapak akan menjalankan hukuman mati yaitu upah dosa adalah kematian kalau Tuhan Isus kematiannya dikait salib dituntut oleh setan kenapa setan lah yang akan dibinasakan nanti karena dia menolak Bapak dan An dan menolak kait salibnya Tuhan Isus kalau dia yang menuntut kematian Tuhan Isus kenapa
dia yang dibakar menjadi debu di seribu tahun nanti dengan semua maleketnya dan semua orang yang telah dietibu. Ikatokan di early writings, otosiatan sekarang mau menipu pengikut-pengikutnya setelah seribu tahun setelah mereka dibangkitkan api langsung turun dari papa di surga dan menghujani mereka dengan api sama dengan sodong dan gomor dan tentu saja jauh lebih varah dan semuanya dimusnahan.
Setan dan malaikat-malaikatnya menerita lama. Dia harus menerita untuk dosanya dan semua dosanya yang dia gunakan untuk menggoda orang-orang lain yang berusaha. Dan Setan akhirnya dibinasakan. Malaikat-malaikatnya, orang-orangnya semua suruh dibinasakan dan akhirnya Setan pun dibinasakan. Hadinya kematian Setan setelah seribu tahun adalah kematian Tuhan Isus dikaya salib yang ditolak.
Karena kalau saya terima kematian Tuhanis Bikaisalip, saya tidak perlu mati kematian kekal setelah si betang. Karena setan menolak Tuhanisus, menolak Bapak, maka kematian Tuhanis Bikaisalip tidak ada benefit-nya bagi setan dan malekat-malekatnya dan semua yang menolak Tuhanisus. Sehingga kematian Tuhanisus yang harusnya menggatikan kematian orang berdoza setiap tahun, sekarang dijalankan oleh setan malekat-malekatnya dan semua yang percaya tipuan setan.
Dan kalau setan yang menuntut kematian, kenapa dia yang mati? Matinya kita tahu, karena dia telah melanggar hukum Tuhan. Dan Bapak menuntut nyawannya, karena dia telah tolak firman Tuhan yang alah hidupan, atau hukum Tuhan yang alah hidupan. Dan di saat setan, melakatnya, dan semua orang jahat dibirasakan, barulah justitinya Bapak disarisfai.
kita tahu di Kaisalit, justisnya Bapak yang desaresfait waktu Tuwan Isus mati di Kaisalit. Dan kalau saya tolak Tuwan Isus punya kematian, hadinya kematian Tuwan Isus digantikan dengan saya. Dan kalau kematian Tuwan Isus, justisnya Bapak desaresfait, tentu saja, justisnya Bapak yang sama desaresfait, waktu saya mati karena saya menolak Tuwan Isus sebagai pengganti kematian saya. Karena kematian kekal setelah seribu tahun itu,
adalah kematian kekal yang Krisus Pikuli Gesali. Tuan Isus yang membayar tuntutan hukum bapanya. Bapanya yang menuntut kematian, Tuan Isus yang membayarnya. Bukan Tuan Isus yang membayarnya dan memunuhi tuntutan sehatan. Karena sehatan sendiri dituntut daripadanya nyawa yang telah diplikan dan dia sudah forfeit, dia sudah tolak, sehingga dia harus mengalami kematian atau kehilangan nyawanya.
dan apa yang dikatakan oleh seluruh para malahikat dan orang-orang yang diselamatkan waktu syatan di binasakan malahikat-malahikatnya dan semua orang pengikutnya yang dihati pada dunia di binasakan waktu justisnya bapak disalisfied semua orang bilang apa, amen? hadinya orang-orang yang selamat setuju bahwa kematian itu ialah untuk memenuhi atau salisfied dan justice of God malahikat-malahikat yang disurga pun setuju
bahwa kematian itulah untuk memenuhi justisnya God. Jadi kalau saya bilang bahwa kematian itu ialah untuk memenuhi justisnya sehatan, artinya Malayikat-Malaykiti sudah salah untuk bilang Amen. Harinya orang-orang yang diselamatkan salah untuk bilang Amen. Karena kalau sesuai dengan ajaran Gap Dasnakel, bahwa untuk kematian sehatan itu adalah untuk memenuhi tuntutannya sendiri untuk mati.
Dan kematian Tuhan Institute adalah untuk memenuhi tuntutannya sehatan yang bukan sumber kirpan, yang langgar hukum tun. Jadi apakah saya mau sama dengan malaikat-malaikat di surga dan orang-orang yang diselamatkan yang bilang justisnya Bapak di Sarisvait waktu sehatan di binasakan? Dan itu sama dengan waktu justisnya Bapak di Sarisvait waktu anaknya mati di Kaisalip.
Dan karena anaknya ditolek oleh sehatan, maka sehatanlah yang harus bayar sendiri dia punya hutang atau justisnya bapak yang disarisfai waktu sehatan maleikat-maleikatnya dan semua orang pengikutnya dibinasakan. Sehatan adalah akarnya. Pengikut-pengikutnya adalah cabang-cabangnya. Mereka semua dibinasakan menjadi debu. Mereka mati kematian kekal. Ini adalah upadosa. Upadosa
adalah kematian kekal yang dieksekusi atau dijalankan oleh bapak waktu dia kirim api turun dari surga yang menuntut kematian adalah bapak karena hukum yang dilanggar adalah hukumnya bapak dan yang membayar tuntutan hukum itu adalah anak dan yang menuntut kematiannya adalah bapak bapak menuntut kematian orang dosa anak membayar tuntutan bapak
terhadap orang bosah. Setan menolak anaknya, sehingga dia harus bayar sendiri, dan dia tidak membayar siapa-siapa punya kematian, cuma dirinya sendiri punya kematian. Bedanya kematian Tuhan Yusdika Salit dengan kematian Setan setelah seribu tahun nanti. Untuk Tuhan Yusmati, dia nggak perlu mati. Dia tidak pernah melanggar hukum bapanya. Bapak tidak menuntut dia untuk mati.
Dia merelakan dirinya untuk mati menggantikan orang dosa yang Bapak sangat kasih dan anak pun sangat kasih. Otto dia mati. Justice-nya Bapak di satisfy karena semua hutang dosa manusia telah dibayar oleh Tuan Isus. Otto siatan mati. Dia punya nyawa dituntut oleh Bapak karena dia telah menanggar hukum Bapak. Dia bukan sumber hidupan. Dia berhutang nyawanya kepada penciptanya.
Dia membayar hutang dosanya sendiri. Tuan Nisus membayar hutang dosa seluruh dunia. Cetan membayar dosanya sendiri. Setiap orang yang mati membayar dosanya sendiri. Yang menuntut kematian, alah Bapak. Tuan Nisus tidak dituntut kematiannya. Tapi waktu Tuan Nisus memikul dosa dunia, sekarang dia dituntut untuk menumpakan nyawanya. Bukan karena dosa dia.
tapi karena dosa manusia yang dipikul. Satan pun dituntut kematiannya karena dosa yang dia catak. Dia mati untuk dirinya sendiri. Dionysus mati untuk dosa orang dunia, dan yang benefitlah rakyat yang terima bahwa kematian Dionysus itu lah untuk membayar upah dosa saya, yang mana upah dosa itu adalah untuk memunuhi tuntutan bapak. The justice of God dissatisfied
Waktu anaknya mati di katalip dan the justice of God yang sama disatisfai otul setan mati kematian ke kanati. Bedanya setan memikul dosanya sendiri. Dan dia harus memikulnya karena dia yang melanggar hukum. Tuan Isus memikul dosa orang berosa. Dia sendiri tidak pernah berosa. Itu namanya God is Love.
Di Roma 58, Kasi Bapa diugapkan dengan dia mengirim anaknya untuk mati di Kaisalip. Kematihan anak Bapa di Kaisalip adalah kematian orang berdosa. Tapi karena Bapa sangat pengasih orang berdosa di dunia, maka anaknya lah dikirim untuk memikul dosa dunia. Bonisus tidak kemati memikul dosanya sendiri. Bonisus tidak pernah berdosa. Bonisus mati untuk memikul dosa dunia.
Tuhan Isus mati menggantikan pendritan manusia, yaitu kematian kekal. Pelanggar hukum Bapak berhutang kepada Bapak. Sekarang hutang itu diletakkan kepada Tuhan Isus. Sehingga Tuhan Isuslah yang perlu mati kematian kekal manusia. Karena yang dituntutlah kematian. Dan kematian itu hasil dosa.
Dan karena Tuan Isus memikul dosa dunia, sekarang Tuan Isuslah yang dituntut kematiannya. Bukan karena dia berosa, tetapi karena dia sekarang memikul dosa dunia. Dengan Bapak memberikan anaknya, Bapak memberikan dirinya. Adinya, Bapak sangat mengasih orang berdosa di dunia. Dan karena hukumnya, karakternya menuntut kematian daripada orang yang melanggar hukumnya,
dia memberikan dirinya melalui anaknya untuk menerima justis daripada hukumnya agar dia bisa memberikan mercy bagi semua orang yang menghargainya dan menerima kuasa untuk penting berusaha Bapak memenuhi justisnya waktu anaknya yang memenuhi justisnya dia juga bisa memberikan mercynya karena anaknya lah membayar upah dosa manusia
dan barang siapa percaya tidak perlu dibinasakan bersama-sama mesetan dan melihat-melihatnya, tetapi memprolekirupan kekal dan itu adalah hasil Bapak punya jasis dengan menjalankan jasisnya terhadap anaknya dan memberikan mercynya melalui anaknya. Seandainya hukum Bapak bisa dirubah, sehingga tidak ada yang perlu mati untuk manusia diselamatkan, Bapak akan melakukan hal itu.
Bukankah itu bukti betapa besar kasih Bapak bagi orang berdosa? Karena kalau hukumnya bisa dirubah, Bapak akan merubah hukumnya. Sehingga upah dosa yang anak matian bisa diganti sehingga gak ada yang perlu mati. Bapak siap untuk merubah hukumnya seandainya hukumnya bisa dirubah. Dan karena hukumnya tidak bisa dirubah, dan karena dia sangat mengasih orang berdosa,
dia kirim anaknya untuk memunduhi tuntutan hukumnya yaitu upah dosa ala kematian dan pada waktu yang bersaman dia pun tetap mengasih orang dosa dengan memberikan mercy agar tidak ada yang perlu dibinasakan bukankah itu namanya goddess love upah dosa yang adalah kematian atau hutang yang harus dibayar dibayar oleh anaknya krises sendiri yang membayar hutang dosa manusia
Tuhan isu sendiri yang memikul kematian kekal manusia. Dia lah korban yang mana Bapak bilang kematian anaknya di Kaisalip memenuhi tuntutan jasisnya. Bapak desarisfait dengan hutang yang dibayar. Bukan setan yang desarisfait. Karena bukan setan yang membutuh kematian. Karena bukan ukum setan yang dilanggan. Yang dilanggar lah ukum Bapak.
Hadinya yang disaris fight adalah hukum bapak atau bapak. Kapan bapak disaris fight? Waktu harga utangnya dipayar. The price paid. Siapa yang membayarnya? Krisus yang membayarnya? Dalam hal apa dalam peristiwa apa Krisus membayarnya? Waktu dia mengorbankan dirinya? Utang yang manusia utang disaris fight.
Di buku Great Connorsi ini sangat jelas bahwa yang disatisfait dikasalip yang mengatakan it is enough lah bapak. A father is satisfied with the price paid. Waktu anaknya kematian anaknya dikasalip memenuhi tuntutan hukum bapak yang dilanggar. Terbaca di Great Connorsi 4-18 hukum bapak yang dilanggar menuntut nyawa dan nyawanya krisus lah yang memenuhi tuntutan hukum. Dan bapak lah yang disatisfait.
Bapalah yang bilang, I am satisfied, it is enough. Tuntutannya dibayar dengan tuntas oleh anaknya sendiri. Tidak tau di John 1.9 dikatakan, motor Yohannes melihat Tuanis datang, dia bilang, lihatlah dombanya God yang mengambil atau memikul dosa dunia. Tuanisus membayar utang dosa manusia. Yang mana kematian itu adalah tuntutan hukum yang just,
dan jasisnya adalah untuk menjalankan tuntutan hukum yang jas dan dijalankan bukan oleh orang yang sepatutnya mati tapi oleh anaknya yang menuntut kematian adalah bapak yang membayar tuntutan bapak adalah anaknya di 2.451 dilatakan bapak telah membuat anaknya dosa bukan berarti anaknya berosa dia memikul dosa manusia
dia yang membayar dosa manusia, suai dengan tuntutan bapanya. The entire justice was done in the atonement. Artinya, seluruh keadilan bapak untuk menjelankan bapak punya hukum yang jas dilakukan di dalam atonement. Arti atonement adalah untuk mempersatukan bapak dengan orang dosa melalui anaknya.
Anaknya lah yang memnuhi tuntutan bapanya dan anaknya lah yang memnuhi tuntutan hukum untuk ditaati di dalam kemanusiaannya dan melalui rohnya yang berdiam dalam manusia, manusia pun bisa berdi-blosah. Harinya bapak hanya bisa dipersatukan dengan manusia kalau manusia punya kematian dibayar dan mereka bisa menurut hukum Tuhan dan hanya Tuhanisus lah yang memnuhi itu. Karena krisus adalah objek daripada jastis itu.
Jastis yang menuntut kematian dan jastis yang menuntut orang berdosa tidak berdosa lagi dan hanya Tuhan Isus yang memenuhi tuntutan jastisnya Bapak. Di kaisalipnya Krisus, Bapak memberikan bukti yang sangat jelas akan jastisnya, karena kematian memenuhi jastis. Jastis juga menuntut orang berdosa tidak berdosa lagi, lalu Krisus orang bisa berdosa.
dan juga mengukapkan kasinya Bapak karena yang mati bukan orang berdosa. Tetapi anaknya yang diberikan adalah pengukapan Bapak yang terbesar bagi manusia berdosa, sehingga tidak ada yang harus dibinasakan. Bapak mengasih mereka semakin mana dia mengasih anaknya. Hasil daripada ada mempunyai pelanggaran. Mereka sekarang putus dari segala pengharapan, yaitu mereka harus mati.
Kenapa Adam dan Hors mati? Karena justis menuntut kematian daripada orang berosa. Justisnya siapa? Justisnya Bapak. Karena hukumnya Bapak yang dilanggar. Dan Krisuslah yang memberikan dirinya sebagai korban kematian daripada orang berosa. Yang mana Bapak punya hukum menuntutnya. Dan tututan hukum yang mana tututan itu adalah kematian kekal.
di penduhi oleh anaknya, sehingga bapak bisa bilang, it is enough. Bapaklah yang meletakkan kepada anaknya, ciluru dosa dunia. Sehingga dunia punya dosa, sudah dipikul oleh anaknya, dan barang siapa percaya anaknya, tidak perlu mengalami kematian kekal, yang akan dialami oleh setan, melekat-melekatnya, dan sangat disayangkan banyak orang tipu.
dan akan juga ibnasakan karena mereka menyangkat bahwa kematian hanatnya di Kaisalip kematian yang memenuhi tututan jastis bapanya jadi pertanyaannya siapa yang menentut kematian? jawapannya yang menentut kematian adalah hukum yang dilanggar pertanyaannya siapa punya hukum yang dilanggar? jawapannya hukum yang bapak yang dilanggar
hatinya yang menuntut kematian, yang dimayan kematian, Allah Bapak dan kasih Bapak diungkapkan dengan dia memberikan anaknya untuk memenuhi tentutan hukumnya karena hukumnya tidak bisa dirubah dan kasinya tidak bisa dirubah dan mersinya tidak bisa dirubah anaknya lah yang dikorbankan dengan anaknya sukarela untuk menjadi korban
sehingga justisnya Bapak bisa dipenuhi, mersinya Bapak bisa dipenuhi oleh anaknya. Tuntutan justis dan mersinya Bapak dipenuhi oleh anaknya. Sehingga barang siapa percaya tidak perlu binasa, karena anaknya lah yang telah membayar, tuntutan justis Bapaknya yang tidak bisa berubah. Itu artinya God is Love.
Saya mau baca dari buku Patriarchs and Prophets, alaman 154. Tiga tangan, waktu manusia harus mati, karena mereka telah melanggar hukumnya bapak. Bapak melihat kepada anaknya dan berkata kepada orang berasa, hidup, karena aku telah menemukan a ransom. Apa arti ransom? Ransom artinya bayaran untuk membayar upah daripada orang yang melanggar.
yang membayar upah daripada orang yang melanggar tuber utang adalah anaknya. Dan yang memberikan anaknya adalah bapanya. Bapanya yang menutup kematian orang berdosa, memberikan anaknya yang membayar upah dosa manusia. Agar manusia tidak perlu binasal, sebagi mana setan dan moleket-moleketnya akan dibinasakan karena mereka tolak bapak dan anak. I have found a ransom.
Bukankah itu pernyataan kehirupan kekal kita? Kalau kita percaya bahwa anaknya mati memenuhi tuntutan justis bapanya, dan bukan justisnya sehatan. Karena waktu sehatan, akar daripada semua kejahatan di binasakan, dijadikan debu, justisnya bapak desarisfai. Sebagai mana justisnya bapak desarisfai diikai calit. Dan sehatan akan di binasakan,
Karena Satan menolak kematian Tonisus, yang adalah aransang bagi semua makhluk yang dicitakan oleh bapak malu anaknya. May the truth set us free from all the deceptions of Satan, especially in these very last days. To God be the glory.



PERTANYAAN UNTUK DIJAWAB BERASARKAN VIDEO; Here are some questions, worth reviewing:
1) yang MENUNTUT HIDUP DARI PELANGGARNYA?